8
Juli 2015.
Tahun
ini, kalau masih diberi umur panjang (semoga saja Allah masih berkenan memberi
umur, karena saya belum siap mati, masih banyak sekali dosanya, belum taat
dalam beribadah) genap berumur 21 tahun.
Masuk
dalam usia kedua untuk umur kepala 2. Ada beban tersendiri yang dirasakan. Salah
satunya, belum bisa memberi sedikit uang hasil kerja untuk orang tua.
Tapi
bukan itu yang menjadi pokok utama dalam rasa gelisah beberapa hari ini.
Umur
21. Berarti sudah masuk dalam umur kepala 2. Daaaaaaaaaaaaaaaaaan sampai
sekarang belum pernah punya pacar. Ngerasain pacaran pun belum pernah (ya
iyalah). Sudah 3 kali mengungkapan rasa suka kepada seseorang dan selalu tidak
pernah berbuah manis sesuai harapan.
Terkadang
merasa sedih juga. Ingin merasakan
perasaan senang seperti tokoh-tokoh novel yang selama ini selalu menjadi teman
dikala waktu senggang.
Tidak
tahu juga, kenapa sampai sekarang belum punya pacar.
Apa
karena bentuk tubuh tidak proposional untuk ukuran gadis berumur 21 tahun?
Apa
karena punya sifat jutek dan pemarah serta cerewet?
Apa
karena tidak punya pesona (eaaaa) seperti teman-teman cewek yang lain?
Terkadang
ada rasa iri terhadap teman-teman terdekat yang sudah punya pacar. Mendengarkan
bagaimana mereka bercerita tentang kekasih mereka. Mendengarkan bagaimana
cerita mereka tentang kegiatan-kegiatan bersama kekasih masing-masing.
Mendengarkan bagaimana mereka saling berbagi pendapat dengan para kekasih
mereka.
Entahlah.
Terkadang rasa iri itu menggebu begitu besar ketika sedang merenung seorang
diri.
Ingin
mengungkapkan rasa kangen, tetapi tidak punya seorang teman pria yang sedang
dekat saat ini.
Pernah
bertanya dengan teman yang sangat dekat, “Aku mau punya pacar seperti kalian,
gimana pendapatnya?”
“Sudahlah,
nggak usah mikir pacaran dulu. Nanti juga ada jodohnya sendiri.”
Well,
di dalam hati saat itu berteriak iri, “Aku
juga pengen kayak kalian kali. Ada yang memberi perhatian setiap hari. Ada yang
menemani jalan. Nggak harus jalan sendiri terus setiap ingin pergi kemana-mana.
Ada yang menjaga.”
Entahlah.
Bingung.
Rasa
iri itu terkadang muncul tiba-tiba dan menyisakan rasa sesak yang membuat bad mood.
Selasa,
24 Februari 2015.
19.36
WITA
Suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar