Minggu, 13 Mei 2012

Beautiful Mistake


              



                Ini adalah review pertama yang saya buat untuk sebuah buku.
                Dan TARAAA. Yang mendapatkannya adalah Beautiful Mistake. Sebuah novel persembahan dari Gagas Media yang menyatukan dua penulis hebat untuk membuat sebuah gagas duet yang ciamik.
                Pertama.
                Novel ini saya sudah tahu dari lama. Tapi baru bisa dibeli tanggal 11 Mei 2012 kemarin. Dan menghabiskan waktu 2 hari. Hahaha. Rekor terjelek. Biasanya satu novel dihabiskan dalam 2-3 jam dengan pemaham isi yang cukup baik.
                Baiklah, mari saya kupas perlahan lewat sudut pandang saya mengenai novella ini.
                Beatiful mistake terdiri dari 2 cerita.
                Cerita pertama berjudul “Dreamland” yang ditulis oleh Kak Sefryana Khairil.
                Lewat Dreamland ini pertama kalinya saya membaca tulisan kak Sefry. Bagus dan mengalir dengan teratur. Hanya saja, pada bagian Dreamland masih ada beberapa tulisan yang typo.
                Di dalam Dreamland diceritakan mengenai kisah cinta Nadine dan Fajar. Dua orang yang memiliki kisah cinta yang berbeda. Nadine dengan kisah cintanya yang berhenti di tengah jalan karena sang pacar lebih memilih untuk menikah dengan orang lain. Ia terpuruk dan memilih untuk pergi berlibur ke Bali. Dalam masa-masa suram miliknya, Nadine pergi ke One Love Bar, di sana ia bertemu dengan Fajar. Seorang bartender yang mendapat perhatian lebih darinya.
                Kisah mereka mengalir secara perlahan. Dari Nadine yang merasakan jantungnya berdentum tak karuan saat melihat Fajar menjuggling botol. Bagaimana ia terpesona dengan Fajar. Seorang bartender dengan aura misterius yang dimilikinya. Dan ternyata bukan hanya Nadine yang merasakan perasaan berbeda. Fajar juga merasakan perasaan itu saat pertama kali melihat Nadine. Ia melihat Nadine sebagaivisualisasi dari sosok istrinya. Tetapi dalam konteks dan kepribadian yang berbeda.
                Perjalanan cinta mereka tak berjalan mulus. Fajar selalu hidup dalam dunia ketakutan yang dibuatnya, membuatnya menjadi enggan dan tentu saja takut untuk menerima cinta yang ditawarkan oleh Nadine. Tetapi seorang Nadine tidak menyerah begitu saja. Ia berusaha untuk membujuk Fajar dengan cara apapun. Termasuk merelakan beasiswa New York.
                Di Dreamland bertaburan banyak sekali kata-kat indah. Quetos-quetos cantik bergantian satu per satu. Terasa manis saat membacanya.
                Dan kalau boleh berkomentar, saya agak sedikit kesal dengan keadaan dan cara berpikir kedua tokoh ini. Mereka tidak tegas. Yah seperti itu, dan sedikit bingung untuk endingnya. Mungkin bila dijadikan sebuah novel tersendiri akan semakin jelas.
                Dan itu lah komentar saya buat Dreamland kak Sefry. Bagus :)
                Mari melanjut ke cerita kedua.
                Chokoréto milik Kak Prisca Primasari.
                Dan wohooooooooooooo, saya seperti dibawa masuk dan berkeliling di Rusia, walau cerita ini bersetting di Jepang.               
                Dan seperti sebelumnya, saya mulai tidak bisa keluar dari dunia yang dibuat Kak Prisca seperti  Éclair dulu.
                Di dalam Chokoréto ada dua tokoh sentral dengan kepribadian berbeda. Akai Fukue, anak tunggal dari Fukue-san yang berusaha pergi dari mimpi yang sudah diraihnya. Pergi meninggalkan Rusia dan menetap di Jepang untuk merawat Toosan-nya. Sosok selenge-an yang tidak bisa diam.
                Ia tinggal di Jepang dan menjadi pegawai di kafe cokelat toosan-nya. Meracik berbagai macam cokelat hangat. Mengubur mimpinya sendiri untuk bisa tinggal lebih lama dengan toosan-nya.
                Tetapi ternyata, segala hal yang berbau dengan mimpinya sebelumnya tidak bisa pergi jauh.
                Yuki Akihara, seorang gadis yang berasal dari Okinawa. Suatu hari Kai mendengar Yuki bermain Nocturne in E flat Major milik Chopin yang sudah disimplifikasi. Dan mulai dari situ kisah mereka dimulai.
                Kai yang penasaran ingin berkenalan dengan Yuki akhirnya pergi ke rumah gadis itu, tetapi sesampainya di sana ia tidak bisa langsung bertemu dengan gadis Okinawa itu. Ia terpaksa kembali ke Chokoréto. Dan ternyata, ia bertemu gadis itu di sana. Gadis itu duduk bersedekap bersama sahabatnya. Wajah datarnya berubah menjadi lebih lembut ketika ia berbincang dengan sahabatnya.
                Dan diam-diam Kai menyukai ekspresi lembut gadis itu. Tak berapa lama setelah hari itu, Yuki kembali sendiri ke Chokoréto, duduk diam dengan buku tulis dan pulpen. Ia seorang penullis yang sedang berharap akan nasib naskah novelnya. Dari hari itu, Kai penasaran dan selalu mengikuti Yuki kemana pun gadis itu pergi.
                Termasuk pergi ke kursus music yang diikuti oleh Yuki. Di sana Kai bertemu dengan Ravel-sensei. Dan dimulai lah segala hal yang tertuju pada mimpinya.
                Pertemuan pertama Kai dengan Ravel-sensei ia  harus memainkan sebuah gubahan yang cukup sulit. Tentu Kai bisa memainkannya dan menghasilkan keterpukauan dari Yuki.
                Segalanya berlanjut dengan manis. Dengan banyak gubahan yang ditampilkan oleh Kak Prisca. Berbagai nama composer-komposer dunia. Yang membuat saya senyum-senyum sendiri saat membacanya.
                Mimpi Kai dan Yuki perlahan mulai terwujud. Terutama untuk Yuki yang akhirnya berhasil menerbitkan novel pertamanya dengan bantu Kai. Dan Kai akhirnya luluh untuk kembali ke Rusia dan mengikuti concours di sana. Walau mendapatkan juara 2.
                Dan. Saya belum puaaaaaaaaaaaaaas. Ini terlalu singkat untuk sebuah cerita yang manis T__T. saya mau lebih huhuhu.
                Endingnya yang manis bikin saya ga berhenti senyum. Selesai meneutup buku  ini, dua harapan mulai loncat di kepala saya. “Saya mau sekolah music di Rusia suatu hari nanti” dan “Saya mau punya pacar pianis” :)) hahahaha.
                Ah, dua cerita manis yang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan saya suka banget banget banget.  4 bintang untuk dua kisah cinta ini.
                Dan terima kasih untuk Kak Sefryana dan Kak Prisca karena sudah membuat sebuah cerita manis yang bikin saya senyum-senyum sendiri. hehehhe.
                Dan buat Gagas Media. Aaaaaaaaa I love you so much. Selalu suka dengan buku terbitan gagas. Harum kertas yang beda dari buku-buku terbitan penerbit lain. Cover dan layout yang manis. Ciri khas gagas selalu.
                For last, its my review for Beautiful Mistake :)
                Enjoy :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membingungkan

Kacau. Membingungkan. Semuanya membingungkan. Iya. Aku menghadapinya jadi bingung sendiri. Nggak serta merta merasa senang diber...