Ini adalah
review pertama yang saya buat untuk sebuah buku.
Dan TARAAA.
Yang mendapatkannya adalah Beautiful Mistake. Sebuah novel persembahan dari
Gagas Media yang menyatukan dua penulis hebat untuk membuat sebuah gagas duet
yang ciamik.
Pertama.
Novel ini
saya sudah tahu dari lama. Tapi baru bisa dibeli tanggal 11 Mei 2012 kemarin. Dan
menghabiskan waktu 2 hari. Hahaha. Rekor terjelek. Biasanya satu novel
dihabiskan dalam 2-3 jam dengan pemaham isi yang cukup baik.
Baiklah,
mari saya kupas perlahan lewat sudut pandang saya mengenai novella ini.
Beatiful
mistake terdiri dari 2 cerita.
Cerita pertama
berjudul “Dreamland” yang ditulis oleh Kak Sefryana Khairil.
Lewat Dreamland
ini pertama kalinya saya membaca tulisan kak Sefry. Bagus dan mengalir dengan
teratur. Hanya saja, pada bagian Dreamland masih ada beberapa tulisan yang
typo.
Di dalam
Dreamland diceritakan mengenai kisah cinta Nadine dan Fajar. Dua orang yang
memiliki kisah cinta yang berbeda. Nadine dengan kisah cintanya yang berhenti
di tengah jalan karena sang pacar lebih memilih untuk menikah dengan orang
lain. Ia terpuruk dan memilih untuk pergi berlibur ke Bali. Dalam masa-masa
suram miliknya, Nadine pergi ke One Love Bar, di sana ia bertemu dengan Fajar. Seorang
bartender yang mendapat perhatian lebih darinya.
Kisah mereka
mengalir secara perlahan. Dari Nadine yang merasakan jantungnya berdentum tak
karuan saat melihat Fajar menjuggling botol. Bagaimana ia terpesona dengan
Fajar. Seorang bartender dengan aura misterius yang dimilikinya. Dan ternyata
bukan hanya Nadine yang merasakan perasaan berbeda. Fajar juga merasakan
perasaan itu saat pertama kali melihat Nadine. Ia melihat Nadine
sebagaivisualisasi dari sosok istrinya. Tetapi dalam konteks dan kepribadian
yang berbeda.
Perjalanan
cinta mereka tak berjalan mulus. Fajar selalu hidup dalam dunia ketakutan yang
dibuatnya, membuatnya menjadi enggan dan tentu saja takut untuk menerima cinta
yang ditawarkan oleh Nadine. Tetapi seorang Nadine tidak menyerah begitu saja. Ia
berusaha untuk membujuk Fajar dengan cara apapun. Termasuk merelakan beasiswa
New York.
Di
Dreamland bertaburan banyak sekali kata-kat indah. Quetos-quetos cantik
bergantian satu per satu. Terasa manis saat membacanya.
Dan kalau
boleh berkomentar, saya agak sedikit kesal dengan keadaan dan cara berpikir
kedua tokoh ini. Mereka tidak tegas. Yah seperti itu, dan sedikit bingung untuk
endingnya. Mungkin bila dijadikan sebuah novel tersendiri akan semakin jelas.
Dan itu
lah komentar saya buat Dreamland kak Sefry. Bagus :)
Mari melanjut
ke cerita kedua.
Chokoréto
milik Kak Prisca Primasari.
Dan wohooooooooooooo,
saya seperti dibawa masuk dan berkeliling di Rusia, walau cerita ini bersetting
di Jepang.
Dan seperti
sebelumnya, saya mulai tidak bisa keluar dari dunia yang dibuat Kak Prisca seperti
Éclair dulu.
Di dalam Chokoréto
ada dua tokoh sentral dengan kepribadian berbeda. Akai Fukue, anak tunggal dari
Fukue-san yang berusaha pergi dari mimpi yang sudah diraihnya. Pergi meninggalkan
Rusia dan menetap di Jepang untuk merawat Toosan-nya. Sosok selenge-an yang
tidak bisa diam.
Ia tinggal
di Jepang dan menjadi pegawai di kafe cokelat toosan-nya. Meracik berbagai
macam cokelat hangat. Mengubur mimpinya sendiri untuk bisa tinggal lebih lama
dengan toosan-nya.
Tetapi ternyata,
segala hal yang berbau dengan mimpinya sebelumnya tidak bisa pergi jauh.
Yuki Akihara,
seorang gadis yang berasal dari Okinawa. Suatu hari Kai mendengar Yuki bermain
Nocturne in E flat Major milik Chopin yang sudah disimplifikasi. Dan mulai dari
situ kisah mereka dimulai.
Kai yang
penasaran ingin berkenalan dengan Yuki akhirnya pergi ke rumah gadis itu,
tetapi sesampainya di sana ia tidak bisa langsung bertemu dengan gadis Okinawa
itu. Ia terpaksa kembali ke Chokoréto. Dan ternyata, ia bertemu gadis itu
di sana. Gadis itu duduk bersedekap bersama sahabatnya. Wajah datarnya berubah
menjadi lebih lembut ketika ia berbincang dengan sahabatnya.
Dan diam-diam
Kai menyukai ekspresi lembut gadis itu. Tak berapa lama setelah hari itu, Yuki
kembali sendiri ke Chokoréto, duduk diam dengan buku tulis dan pulpen. Ia seorang
penullis yang sedang berharap akan nasib naskah novelnya. Dari hari itu, Kai
penasaran dan selalu mengikuti Yuki kemana pun gadis itu pergi.
Termasuk
pergi ke kursus music yang diikuti oleh Yuki. Di sana Kai bertemu dengan
Ravel-sensei. Dan dimulai lah segala hal yang tertuju pada mimpinya.
Pertemuan
pertama Kai dengan Ravel-sensei ia harus
memainkan sebuah gubahan yang cukup sulit. Tentu Kai bisa memainkannya dan
menghasilkan keterpukauan dari Yuki.
Segalanya
berlanjut dengan manis. Dengan banyak gubahan yang ditampilkan oleh Kak Prisca.
Berbagai nama composer-komposer dunia. Yang membuat saya senyum-senyum sendiri
saat membacanya.
Mimpi Kai
dan Yuki perlahan mulai terwujud. Terutama untuk Yuki yang akhirnya berhasil
menerbitkan novel pertamanya dengan bantu Kai. Dan Kai akhirnya luluh untuk
kembali ke Rusia dan mengikuti concours di sana. Walau mendapatkan juara 2.
Dan. Saya
belum puaaaaaaaaaaaaaas. Ini terlalu singkat untuk sebuah cerita yang manis
T__T. saya mau lebih huhuhu.
Endingnya
yang manis bikin saya ga berhenti senyum. Selesai meneutup buku ini, dua harapan mulai loncat di kepala saya. “Saya
mau sekolah music di Rusia suatu hari nanti” dan “Saya mau punya pacar pianis” :)) hahahaha.
Ah, dua
cerita manis yang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan saya suka
banget banget banget. 4 bintang untuk
dua kisah cinta ini.
Dan terima
kasih untuk Kak Sefryana dan Kak Prisca karena sudah membuat sebuah cerita
manis yang bikin saya senyum-senyum sendiri. hehehhe.
Dan buat
Gagas Media. Aaaaaaaaa I love you so much. Selalu suka dengan buku terbitan
gagas. Harum kertas yang beda dari buku-buku terbitan penerbit lain. Cover dan
layout yang manis. Ciri khas gagas selalu.
For last,
its my review for Beautiful Mistake :)
Enjoy :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar