Senin, 02 Juli 2012

Senja


Senja.
Ia terpatri jelas di mata ku.
Laksana zamrud di sore hari.

Senja.
Mengingatkan ku pada pertemuan pertama kita.
Pertemuan indah yang membuatku jatuh cinta kepada mu.
Pertemuan yang membuatku terpana akan pesona mu.

Senja.
Mengingatkan ku pada hembusan nafas mu yang hangat.
Mengingatkan ku pada suara lembut khas milik mu.
Senja pula yang membuatku tersipu karena melihat mu.

Senja.
Ia melukiskan nama mu di ufuk barat sana.
Melukis langit begitu indah.

Senja.
Ia menemani sore mu. Menemani mu yang asik berkutat dengan bola.
Basket dan senja adalah hal yang terpatri jelas di dalam memori ku ketika aku melihat mu.

Senja.
Mengingatkan ku akan warna pipi mu yang merona ketika kau terengah lelah.

Semua.
Semua yang tercipta jelas melalui senja selalu mengingatkan akan sosok diri mu.
Sosok yang ku kagumi.
Sosok yang membuatku terpana akan dirinya.
Sosok yang membuatku terpaku karena pesonanya.
Sosok yang membuatku tersipu karena melihat senyumnya.
Sosok yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama.

Semua.
Semua tentang mu.
Semua ucapan lembut mu.
Setiap hembusan nafas mu.
Setiap tatapan hangat yang terpancar jelas di kedua bola mata mu.
Semuanya.
Ia melekat sempurna.
Dan senja sore ini.
Senja dimana langit kembali melukiskan nama mu.
Aku hanya ingin mengatakan sesuatu.
Selamat tinggal.
Iya selamat tinggal.

Selamat tinggal untuk senja hari ini.
Selamat tinggal untuk semua memori indah kala senja merona.
Tapi kau tenang saja.
Aku selalu mengenang senja dengan senyum. Tanpa air mata dan kesedihan.

Aku hanya ingin bilang.
“Selamat tinggal sayang”.
Iya selamat tinggal.
Berbahagialah dengan kekasih baru mu.
Berbahagialah dengan seseorang yang menempati sudut hati mu saat ini.
Semoga kalian selalu berbahagia.

Kau tidak perlu meminta maaf.
Karena aku tahu.
Di sudut hatimu sudah tidak ada lagi tempat untuk mengukir nama ku.
Namanyalah yang sekarang menjadi dewi utama mu.
Aku akan mundur perlahan.
Melepas mu.
Membebaskan mu dari semua hal yang menyangkut diri ku.
Terbang dan kepakan sayap mu bersamanya.
Aku akan melihat kalian dari bawah dengan ditemani oleh senja yang merona.

Sekali lagi.
Selamat tinggal.
Berbahagialah.
Terima kasih untuk semuanya.

Namamu akan selalu terlukis sempurna di ufuk barat sana kala senja merona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membingungkan

Kacau. Membingungkan. Semuanya membingungkan. Iya. Aku menghadapinya jadi bingung sendiri. Nggak serta merta merasa senang diber...