Tempat lain yang berkesan adalah Altona. Pada 1640-1864, wilayah yang
bersisian dengan Sungai Elbe ini justru berada di bawah Monarki Denmark. Hingga
1937, Altona bahkan berstatus sebagai kota independen.
Dahulu, Altona merupakan kota pelabuhan paling penting bagi Monarki
Denmark. Kehidupan komunitas Yahudi berkembang di wilayah ini. Namun, hal itu
berakhir pada saat Perang Dunia II ketika Nazi memimpin di Jerman. Saat ini,
Altona berkembang menjadi salah satu pusat hiburan, restoran, dan pusat
perbelanjaan. Tak hanya nilai historisnya. Bisa dibilang wilayah ini adalah
yang paling homey di seantero Hamburg. Bagaimana tidak, di salah satu
toko sepatu di Altona bisa ditemukan flat shoes putih cantik yang bertuliskan
made in Indonesia. Wah, produk Indonesia ternyata tak kalah berkualitas dan
bisa go global.
Yang tak kalah menarik adalah Reeperbahn, nama jalan yang berada di Distrik
St. Pauli. Bagi Anda penggemar The Beatles, sangat layak untuk berkunjung ke
sini. Sebelum terkenal, grup band asal Inggris itu sering ngamen di beberapa
klub yang ada di Reeperbahn.
Seperti kata John Lennon: “I might have been born in Liverpool, but I
grew up in Hamburg.” (Saya mungkin lahir di Liverpool, tapi saya dibesarkan
di Hamburg). Guna mengingat memori puluhan tahun silam, Beatles-Platz dibangun
di persimpangan Reeperbahn dan Grosse Freiheit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar