Jumat, 04 Juli 2014

GagasMedia yang terbaik




Pertama-tama sebelum membahas 11 Buku GagasMedia yang Wajib Dibaca, saya mau mengucapkan.
Selamat bertambah umur GagasMedia. Semoga diumur yang kesebelas tahun ini semakin menerbitkan buku-buku berkualitas yang dapat menambah ilmu dan menjadikan cerminan perjalanan hidup.
Untuk seluruh tim yang bekerja di GagasMedia, semoga diumur yang kesebelas ini, kakak-kakak semua tidak pernah merasakan ‘lelah’ ketika berjuang untuk menerbitkan sebuah buku yang penuh inspirasi.
Dapat semoga, profit GagasMedia melonjak tinggi. Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin.
Mengenal GagasMedia itu pertama kali ditahun 2010, saat itu baru pertama kali membuat twitter. Lalu sedang booming-booming-nya novel pertama Kak Morra Quatro yaitu Forgiven. Dari semua akun twitter saat itu yang ada, akun @GagasMedia adalah salah satu akun twitter dari penerbit buku yang harus saya follow, karena apabila tidak difollow, maka saya akan selalu tertinggal berita mengenai buku-buku terbaru GagasMedia.
Dan novel pertama GagasMedia yang saya miliki itu adalah Let Go, novel yang ditulis oleh Kak Windhy Puspitadewi. Cetakan pertama dengan kertas yang masih berwarna putih lembut. Novel yang menguras air mata pada saat itu.
Inilah "11 Buku GagasMedia yang Wajib Dibaca" dari seluruh buku GagasMedia yang saya miliki.

1.      Let Go
Novel karya Windhy Puspitadewi ini merupakan salah satu novel favorit saya. Cerita dengan bahasa ringan yang mudah dipahami dan dinikmati. Menggugah hati ketika membaca perjalanan persahabatan yang terjalin di antara Caraka dan Nathan. Saya menangis ketika membaca novel ini. Satu kisah yang diceritakan untuk dijadikan renungan. Seperti pesan yang tersirat di dalamnya, “kita tidak akan pernah merasakan kehilangan ketika kita tidak mengalaminya sendiri.”

2.      Forgiven
Novel perdana dan pertama karya Morra Quatro. Novel yang dibicarakan oleh banyak orang saat itu. Seluruh penikmat novel-novel GagasMedia menceritakannya saat itu di social media, salah satu cara promosi yang akhirnya berhasil membuat novel ini begitu dicintainya banyak orang.
Butuh tiga kali pengulangan untuk benar-benar paham dan mengerti isi novel ini. Rangkaian kata demi kata yang susah dipahami bagi saya saat itu, membuatnya menjadi novel yang selalu meninggalkan kesan tersendiri.
Melihat cover-nya saja sudah mencuri perhatian. Ribuan bintang-bintang perak yang tersusun rapat membentuk sepasang sayap. Champagne Supernova in the sky.
Karakter seorang Will yang tak pernah terlupakan. Maniak Fisika, pengagum Albert Einstein, Setia Kawan, Si isen dan suka usil.
Dialah yang pertama.
Dialah satu-satunya.
Dia. Yang tak terlupakan.
Itulah yang diciptakan oleh kak Morra untuk karakter Will. Sesosok laki-laki pemuja Champagne Supernova yang tidak akan pernah terlupa.

3.      Till We Meet Again
Juara ketiga 100% roman asli Indonesia.
Saat selesai membacanya, yang saya proteskan pertama kali adalah “Seharusnya novel ini menjadi juara pertama, novel ini lebih memiliki banyak hal yang pantas membuatnya menjadi juara pertama ketimbang juara ketiga. Dan kalau boleh jujur, novel yang menjadi juara pertama, tidak meninggalkan kesan yang lebih baik.”
Till We Meet Again adalah karya Yoana Dianika yang mengantarkan saya menjadi pengoleksi novel-novel yang ditulis oleh kak Yoana.
Novel yang menceritakan perjalanan cinta antara Elena Sebastian Atmadja dan  Christopher Von Schwind ini membuat saya benar-benar jatuh cinta terhadap novelnya.
Penggambaran yang begitu detail dan mengagumkan mengenai Austria seolah membuat saya terbang ke sana. Music klasik dan konflik yang tercipta tidak bisa terlupakan sejak pertama kali membacanya hingga sekarang.
Dan kalau boleh jujur, ini salah satu novel yang mempengaruhi gaya penulisan saya. Kak Yoana, aku cinta padamu hihi ._.

4.      Éclair
Saya tidak tahu ini novel Prisca Primasari yang keberapa, tetapi novel ini membuat saya ingin sekali mencicipi éclair. Covernya langsung membuat saya jatuh cinta, serius, ini tidak bohong. Jangan anggap saya berlebihan. Memang kenyataannya seperti itu. Cover-cover dari novel-novel GagasMedia itu memang bisa membuat siapa saja jatuh cinta kepadanya.
Kalau bagi saya sih, cover-cover ciptaan kak Jeffri Fernando lah yang terbaik. Two thumbs.
Novel ini sama seperti Forgiven. Isinya berat untuk dipahami. Tidak mudah untuk saya mengerti ceritanya secara keseluruhan. Butuh tiga hingga empat kali membaca baru benar-benar paham.
Dan Rusia lah yang menjadi setting novel ini. Entah bagaimana dan seperti apa, tapi saya bisa mencium aroma kota-kota di Rusia melalui novel ini. Aroma kayu begitu kental terasa ketika membaca novel-novel terbitan Gagas untuk tahun 2010-2011.
Kalau tidak membaca Éclair, mungkin saya tidak akan pernah membaca karya kak Prisca yang lain. Éclair adalah salah satu novel pembuka yang membuat saya mengidolakan karya-karya kak Prisca Primasari.
Dan yang terpenting, saya tidak boleh ketinggalan novel-novel kak Prisca. Apalagi kalau itu diterbitkan oleh GagasMedia. Saya selalu menunggu bagaimana cover yang menjadi pelengkap karya kak Prisca.

5.      AI
Novel karya Winna Efendi ini menceritakan Jepang dengan sisi yang lain. Tidak seperti novel bertema Jepang kebanyakan, dalam Ai, nuansa Jepang yang diciptakan terasa begitu berbeda. Ada aroma laut yang terasa ketika membacanya.
Bunga sakura yang menjadi latar covernya tidak seperti dibuat menggunakan aplikasi. Tetapi seperti benar-benar dilukis dengan kuas. Lembut dan cantik.


6.      Kastil Es & Air Mancur yang berdansa
Ini novel ketiga Prisca Primasari yang saya punya. Sempat tertegun ketika membaca judul novelnya, panjang sekali dan unik. Tidak pernah novel romance yang punya judul seperti ini.
Novel ini juga membuat saya jatuh cinta. Dengan Paris sebagai setting tempatnya. Menceritakan sisi lain kota Paris yang cukup kelam. Tetapi nuansa romantisnya tidak pernah bisa dihilangkan.
Suasana natal bisa dirasakan disetiap awal bab. Suka dengan satu gambar di pojok kanan di awal bab-nya. Sebutir salju.

7.      PARIS
Novel perdana pembuka seri Setiap Tempat Punya Cerita milik GagasMedia. Projek besar Gagas yang begitu saya suka, karena akan menyuguhkan banyak tempat yang akan memiliki cerita tersendiri.
Untuk kali ini, saya agak sedikit tidak suka dengan covernya. Sederhana sekali. Maaf.
Suka dengan pertemuan-pertemuan misterius antara Aline dan Sena. Novel ini juga menceritakan sisi lain kota Paris. Bukan dengan glamornya Paris, tetapi lebih kesisi gelap yang dimiliki Paris.
Suka sekali dengan postcard-nya :D

8.      Memori
Novel karya Windry Ramadhina yang bisa membuat beberapa orang ingin menjadi seorang arsitek. Ini novel yang berisi pelajaran hidup, saya tidak bisa menghilangkan kesan apik dari novel ini.
Bagi saya, novel ini ditulis, diciptakan, bagi orang-orang yang merindukan rumah-tempat berbagi cinta, kenangan, dan tawa yang tidak pernah pudar.
Karena dari rumah lah, awal semua perjalanan hidup bermula.
Membaca novel ini membuat saya meneguk air liur karena ingin merasakan Ricola juga.


9.      Montase
Karya Windry Ramadhina yang menceritakan sisi lain dari Jepang. Novel ini untuk mereka yang tidak pernah berhenti bermimpi.
Akhir cerita yang berhasil membuat saya menangis. Seperti yang ditulis oleh Kak Windry, pembaca Montase, pasti akan menjaga Haru dan mencintai si gadis kepala angin itu.
Lagi-lagi, novel ini wajib untuk dibaca karena memberikan sebuah pelajaran hidup yang lain. Yang akan membuat kita merenung ketika selesai membacanya.
Sebuah pelajaran hidup yang diberikan oleh Haru dan Rayyi.

10.  LONDON
Seri Setiap Tempat Punya Cerita yang saya suka sekali. Ini juga karya Windry Ramadhina. Menceritakan sisi lain London. Menceritakan tentang seorang malaikat yang akan turun di antara rintik gerimis yang mengguyur kota London, seperti kepercayaan orang-orang tua di London.
Suka sekali dengan detail cerita yang disuguhkan. Ini seperti benar-benar nyata. Ketika membacanya kita akan terlarut akan suasana kota London yang disuguhkan. Setting tempat yang diberikan tidak seperti hanya ‘ditempel’ begitu saja. Tapi benar-benar seperti apa kota London itu sesungguhnya.

11.  ATHENA
Satu novel romance yang bersettingkan ibukota Yunani. Karya Erlin Natawiria. Seri Setiap Tempat Punya Cerita kedua milik GagasMedia. Untuk cover-cover seri kedua STPC ini saya lebih suka ketimbang cover seri pertamanya.
Ketika kita membaca sebuah buku dengan setting tempat Yunani pasti kita akan diingatkan oleh seri Percy Jackson karya Rick Riordan. Tetapi Athena menyuguhkan hal lain. Bila ingin mengetahui sisi lain dari kota Athena, wajib membaca novel pertama Erlin Natawiria ini.

Itulah sebelas buku GagasMedia yang wajib dibaca versi saya. Sebelas buku itulah yang menjadi teman saya selama mengenal Gagas dalam rentang waktu lima tahun terakhir ini. Sebelas buku yang tidak hanya menyuguhkan kisah romantis antara dua tokok utama saja. Tetapi juga memberikan saya ilmu pengetahuan, pelajaran hidup, kosa kata baru yang bisa menambah ilmu menulis saya. Dan tentunya, membuat saya seolah-olah juga berada di setiap tempat yang menjadi latar tempat yang disuguhkan oleh setiap penulis tersebut.

Inilah kelebihan dari GagasMedia.
GagasMedia bisa menemukan penulis dengan karya-karya yang tidak membosankan. Bukan hanya menceritakan kehidupan anak SMA saja.
Akhir kata, semoga semakin kedepannya, GagasMedia bisa menjadi penerbit buku terbaik di Indonesia yang akan selalu menerbitkan buku-buku berkualitas yang tidak akan mengecewakan para pembacanya.
Semoga GagasMedia semakin jaya.

Selamat 11 Tahun GagasMedia.

#11TanpaBatas



Suci


Membingungkan

Kacau. Membingungkan. Semuanya membingungkan. Iya. Aku menghadapinya jadi bingung sendiri. Nggak serta merta merasa senang diber...