Rabu, 20 September 2017

Review Storm Cloud Marriage - Elsa Puspita






Storm Cloud Marriage
Elsa Puspita
Grasindo

Blurb:

Sebelum menikah, Atha tahu Gino mengalami masalah kesuburan. Saat itu Atha tidak keberatan. Dia yakin dengan kecanggihan teknologi di bidang kesehatan, dia dan Gino akan mendapatkan cara agar memiliki anak.
.
.
Namun, memasuki tahun kelima pernikahan, keyakinan Atha mulai goyah. Ditambah dengan kesibukan Gino, membuat kualitas hubungan mereka menurun. Perlahan tapi pasti, hubungan mereka seolah berjarak. Jarak yang bisa semakin membentang luas jika tidak segera diatasi.
.
Ketika belum memiliki anak tidak lagi menjadi masalah terbesar, rumah tangga mereka dihadapkan pada badau sebenarnya.
Badau besar yang membuat keduanya memikirkan ulang makna pernikahan. Mengingatkan mereka pada janji suci yang terucap di awal. .
"I choose you to be my partner in life, and I promise to love you unconditionally. Till death do us part."

.
.
.

Day 2

Atha menikmati makan malamnya dalam sunyi. Dia menghela napas. Seandainya mereka punya anak, dia tidak akan merasa kesepian di rumah sebesar milik mereka, meskipun Gino tidak pernah menemaninya makan malam lagi.
.
.
Sedangkan di sisi Gino, ia menyadari waktunya untuk Atha belakangan ini sangat terbatas. Mereka hanya sempat bertukar sapa di pagi hari dan mengobrol sebentar. Memang, keuangan mereka selama tiga tahun terakhir ini meningkat, berkat jabatan Gino dan keuntungan dari bisnis sepatu Atha. Tetapi, kualitas hubungan mereka seakan merosot.
.
.
Kalian tahu? Atha itu CEO dari IXIA'S. Salah satu brand sepatu terkemuka. Yang mulai merajai pangsa pasar Asia, Australia dan Amerika Serikat. Dan IXIA'S menargetkan masuk dalam pangsa pasar Eropa. Terutama London dan Paris
.
.
"Ini hari Kamis lho, A," Atha mengingatkan Gino ketika suaminya itu bersiap pergi.
.
Gino dengan senyum cerah membalas, "Gimana mungkin Aa lupa?"
.

.
Tapi sayangnya Gino membatalkan janji makan siang mereka di Kamis siang itu karena menghadiri meeting mendadak. Atha yang bete mengajak Tika pergi berdua. Sahabatnya itu sudah tahu luar dalam permasalahan rumah tangga Atha.
.
.
"Gue beneran nggak habis pikir deh sama bentuk pernikahan kalian sekarang. Kapan terakhir kalian ngelakuin itu secara spontan? Seabad lalu?"
.
.
"Gue mau punya anak, bukan cuma have sex."

.
.


Day 3

Ternyata Gino lebih dulu sampai di rumah dibanding Atha. Dan jadwal Kamis mereka terlaksana. Walau kemudian mereka kembali cekcok soal anak
.
.
"AA MANDUL." Emosi Gino akhirnya tersulut. "Terserah kata apa yang lebih suka kamu pakai! Itu kenyataannya, Atha. I'm infertile and you know that!"
.
Waaaaah Gino marah besar karena Atha kembali mengungkit soal anak. Bukan salah Atha sebenarnya, rencana second honeymoon mereka terancam batal karena meeting Gino yang tidak bisa digeser.
.
.
"Aa nggak mandul! Kita cuma susah punya anak! Bukan mandul! Bukan infertil!" Atha menjerit.
.
Jeritan histeris Atha itu membuat Gino sadar kalau dia susah melewati batas yang mereka buat.
.
.
Tetapi kali ini Gino lelah, sebelum ini ia selalu mematuhi untuk tidak menggunakan istilah mandul atau infertil terhadap dirinya. Gino benar-benar putus asa dengan sikap Atha. Gino sangat mencintai Atha. Ia juga ingin Atha segera menyadari situasi mereka.
.
.
"Listen. What if I really can't give you a child? Will you leave me?"
.
.
"Are you still falling for me?"
.
.
Atha bungkam. Dia tak menjawab. Dan Gino merasa sebagian hatinya hancur saat itu.
.
.
"I love you, Tha." Ucapnya, pelan. "Unconditionally," sambungnya. "Maaf kalau Aa nggak cukup buat kamu."

.
.


Day 4
.
.
Atha dan Gino berhasil mencapai kesepakatan untuk second honeymoon. Walau harus pergi ke Jogja terlebih dahulu agar Gino tetap bisa menjalankan jadwal meetingnya.
.
.
Malam terakhir di Jogja, Gino mengamati wajah pulas istrinya, bergumam pelan seraya mengusap pipi Atha. "Kalau kamu sampai pergi, Aa bukan cuma nggak sempurna, tapi juga jauh dari utuh. Aa butuh kamu, Tha."
.
.
Setelah itu Atha dan Gino menjalani second honeymoon mereka di Bali. Sambil mengingat-ngingat kenangan diawal perkenalan mereka.
.
.
"Samkiss," Gino berkata dengan nada serius dibuat-buat. "Kita baru kenal tiga bulan, habis itu pacaran empat bulan, kamu udah mau diajak jalan berdua sampai nginep. Nggak sampai setahun dari awal kenal, kita udah jadi suami istri. Kalau bukan jatuh cinta habis-habisan, Aa nggak tahu namanya apa."
.
.
Gino kegeeran tingkat tinggi ya untung Atha memang jatuh cinta habis-habisan waktu itu sama Gino. Tentu saja sampai sekarang Atha selalu mencintai Gino.
.
.
Pulang dari second honeymoon, dan berusaha kembali memiliki anak, Gino menawarkan Atha untuk melakukan IVF lagi, untuk yang ketiga kalinya, setelah yg kedua kalinya gagal.
.
.
Mereka pergi ke Singapura untuk menjalani itu. Lagi, malam sebelum menjalankan serangkaian tes untuk IVF, Gino menggumam, entah mengigau, entah tidak. Namun, cukup ampuh membuat Atha tercenung.
.
.
"Please, don't leave me,Samkiss"
.
.




Day 5
.
.
Setelah second honeymoon di Bali dan menjalani serangkaian tes IVF di Singapura. Atha dan Gino kembali ke rutinitas harian mereka.
.
Sekretaris lama Gino sudah masuk masa pensiun. Dan ada sekretaris baru. Dan konflik utama pun dimulai.
.
Gino selingkuh!!! Itu menurut Atha. Tapi apa kalian percaya kalau Gino selingkuh? Percaya? Gino yang mencintai Atha seluas samudra itu tidak mungkin selingkuh. Tapi, Atha tidak percaya. Lonjakan emosinya luar biasa dahsyat. Setelah menuduh dan tidak mau mendengar penjelasan Gino. Atha pergi. Tidak pulang ke rumah dalam semalam. Dan kejadian itu pun terjadi.
.
Hayoooooo penasaran kan apa yang dilakukan Atha?
.
Ini sesuatu hal yang menggunjang kehidupan rumah tangga Atha dan Gino. Kelangsungan keutuhan rumah tangga mereka akan selamat dari pengakuan jujur Atha.
.
Tapi, apa Atha berani berkata jujur?
.
.
Atha bohong apa? Aa Gino kesayangan ku dibohongin. Duh
.
Padahal Atha pernah berkata seperti ini ke Tika : "Pernikahan emang nggak  selamanya indah. Bohong aja yang bilang nikah itu berarti udah happily ever after. Tapi, tiap kali ada di situasi buruk ngebayangin gue nggak harus ngelewatinya sendirian, ada Aa yang bakal selalu nyediain bahunya buat gue, itu bikin keadaan seburuk apa pun jadi nggak terlalu buruk. Bagian terbaiknya, saat lo lagi senang, ada yang selalu bisa lo ajak berbagi kesenangan itu. Kayak yang kita tahu, senang sendirian itu lebih menyedihkan daripada sendirian pas lagi sedih"
.
Penasaran kan akhirnya bagaimana? Teman-teman harus beli, baca, menghayati ceritanya. Good luck untuk berburu Aa Gino.
.
Terima kasih Kak @tourianpeekybook sudah ajak #obrolinbuku
#StormCloudMarriage bareng. Akhirnya aku jadi rajin review
.
.
#BookPhotography #BookAddict #Bookstagram #bookworm #PeeKyBookTourian #GengsPeeky #ObrolinBuku #Grasindo #FiksiGrasindo #ElsaPuspita #StormCloudMarriag


Membingungkan

Kacau. Membingungkan. Semuanya membingungkan. Iya. Aku menghadapinya jadi bingung sendiri. Nggak serta merta merasa senang diber...