Kamis, 09 November 2017

Review Novel Rainbow After The Rain : Love in Moscow - Angelique Puspadewi


Rainbow After The Rain: Love In Moscow
by
Angelique Puspadewi
.
.
.

Rainbow After The Rain : Love in Moscow bercerita tentang Arabel yang merupakan keluarga korban terorisme yang mendendam. Ia dendam dengan kejadian Paddy's. Ia tak percaya lagi dengan kekuatan doa dan keyakinannya akan Tuhan.
.
.
Arabel hidup selama 12 tahun setelah kejadian Paddy's dengan hati kosong. Ia tak tersentuh atau bergetar hatinya ketika melihat Mom beribadah.
.
.
Tetapi, kedatangan sepupu kesayangannya, Reno dan sang istri, Sarah serta sahabat keduanya, Dimitri. Membuka satu persatu kekeliruan yang membelenggu Arabel selama ini. Bahwa sesungguhnya menjauh dari Tuhan adalah satu dari sekian banyak kerugian.
.
.
Melalui lantunan ayat suci yang dilafalkan Dimitri ketika menjadi imam shalat. Arabel tergugu. Hatinya bergetar tak percaya. Bahwa ternyata setelah sekian lama Arabel akhirnya kembali mencoba untuk dekat dengan-Nya.
.
.
 Lewat Dimitri dan Sarah, Arabel diingatkan bahwa Tuhan akan selalu dekat dengan umatnya apabila kita juga mendekatinya.
.
.
Novel ini berhasil bikin mewek disepanjang membacanya :')
.
.
.
.
Satu kalimat Dimitri yg bikin meleleh.
.
.
 "Aku hanya ingin para perempuan tahu, bahwa yang terpenting bukan menautkan nama mereka di gembok itu. Yang terpenting menautkan cincin ke jari perempuan itu dengan sebuah janji suci di hadapan Allah"
.
.
"Benar bahwa masa lalu menentukan masa depan, tetapi salah jika untuk membawa keburukan masa depan. Sebagai manusia yang diberi kecerdasan emosional, harus dapat menerima masa lalu dan berdamai dengannya. Jangan menjadikan masa lalu sebagai musuh atau pembiaran, itu akan merusak kecerdasan emosional. Seseorang yang berada dalam posisi ini adalah orang yang merugi."
.
.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membingungkan

Kacau. Membingungkan. Semuanya membingungkan. Iya. Aku menghadapinya jadi bingung sendiri. Nggak serta merta merasa senang diber...