Rabu, 22 November 2017

Review Best Mistake - Jenny Annissa





 Judul : Best Mistake
Penulis : Jenny Annissa
Penerbit : Elexmedia

Blurb :

“ Liv begitu menyayangi kakaknya, Mas Arco, dan kakak iparnya, Mbak Moza. Ketika seorang pria tampan datang ke rumahnya dalam rangka syukuran atas kehamilan Moza, Liv mencurigai pria tersebut karena hanya berdiri di luar. Saat Liv mendapati pria itu memandangi Moza dengan tatapan hampa, seketika itu juga Liv tahu ada yang tidak beres.
.
.
Liv mempunyai rencana untuk menjauhkan pria tampan itu dari keluarga kecil yang disayanginya, tapi di pertengahan jalan Liv dihadapkan kenyataan pahit  : bahwa dia jatuh cinta kepada pria tampan yang masih mencintai kakak iparnya.
.
.
Akan kah Liv mengikuti kata hatinya, dan berharap Attar, pria tampan itu, dapat mencintainya?”
.
.
Attar mencintai Moza. Tetapi Moza sudah menikah dengan Arco, Sahabat Attar, dan saat ini tengah mengandung anak pertama mereka.
.
Attar tersakiti. Iya benar. Tapi penyesalan selalu akan hadir diakhir, bukan?
.
.
Semua dimulai dari Attar yang datang ke rumah Arco dan Moza untuk menghadiri acara syukuran atas kehamilan pertama Moza. Setelah sekian lama menjauh dari Moza dan Arco karena berusaha untuk menyembuhkan luka hatinya, akhirnya Attar kembali menampakkan dirinya.
.
.
Mencintai Moza. Lalu melepaskan dan merelakannya bersama Arco adalah penyesalan terbesar dalam hidup Attar. Dan sekarang, ia harus melihat bagaimana keduanya begitu bahagia menyambut kelahiran si Arco atau Moza junior.
.
Melihat bagaimana Arco begitu mencintai Moza dan memperlakukan istrinya dengan manis, bagi Attar dan ego-nya yang terlampau tinggi, hal itu menyakitinya semakin dalam, ia hanya bisa mengepalkan tangan dengan erat dan membatin penuh kebimbangan. Harus sampai kapan ia bersandiwara di depan mereka semua dan memperlihatkan kebahagian karena pernikahan dan kehamilan Moza?
.
.
Berbeda dengan Attar yang menatap Moza dan Arco dengan sorot mata hampa, Liv memperhatikan laki-laki itu dengan tatapan curiga.
.
Siapa yang tidak akan curiga dengan seseorang yang menatap rumah Abangnya dengan sorot mata tajam sarat kehampaan lalu mencintai kakak iparnya. Itu alarm tanda bahaya.
.
Dan ketika pertemua kedua dengan Attar kembali terjadi, Liv menyakinkan dirinya untuk menyusun rencana menjauhkan Attar dari kehidupan rumah tangga Abang dan Kakak Ipar kesayangannya.
.
.
Salah satu cara yang dilakukan Liv adalah menelpon Arco di suatu siang ketika Attar berkunjung ke rumah abangnya itu. Liv ingin melihat bagaimana reaksi tubuh Attar ketika mendengar pembicaraan manis antara Moza dan Arco.
.
Dan lagi-lagi, wajah Attar mengeras, ia membuang muka, lalu mengembuskan napas kesal. Menurut Liv, di satu sisi, cowok itu memang menyedihkan. Tapi di sisi yang berbeda, Liv rasa Attar pantas menerima hal itu.
.
.
“Mas Attar jatuh cintalah pada orang yang tepat, kalau kamu nggak ingin terluka” – Liv
.
.



Setelah kunjungan itu, Attar kembali diundang oleh Arco dan Moza untuk makan malam bersama. Dan Liv mendadak menawarkan diri untuk mengantarkan Attar pulang, dengan syarat bahwa Attar yang menyetir.
.
Pertolongan Liv malam itu membuat Attar mengunjungi T-ShineLine, bukti milik Mbak Tara, kakak perempuan Liv dan tempat gadis itu bekerja.
Attar berniat mengajak Liv sarapan bersama sebagai ucapan terima kasih karena telah diantar pulang.
.
Attar mengajak Liv ke satu kedai kopi. Dan tanpa sengaja Liv melepaskan pegangan cangkir berisi hot chocolate miliknya. Kemudia kejadian tak terduga dilakukan oleh Attar.
.
Tanpa aba-aba, Attar berjongkok di hadapan Liv, lalu menarik telunjuk kanannya. Mengisap cairan kemerahan yang mengucur dari telunjuknya.
.
Liv tak tahu dari mana semua persamaan ini datang, tetapi tiba-tiba saja jantung Liv berdegup kencang karenanya.
.
.
“Bukankah nggak semua cinta berlabuh di hati yang tepat?” – Attar
.
.
”Sering kali cinta hadir tanpa benar-benar kita sadari, Liv.” – Zentra
.
.
“Cinta, kan, datang dengan nggak diduga, Liv? – Rexy
.
.
Liv jatuh dalam pesona Attar dan itu menggagalkan seluruh rencana yang telah disusunnya. Laki-laki itu memberi rasa nyaman yang berbeda.
.
.
Bagi Attar sendiri, ia nyaman bersama Liv. Camkan. Nyaman. Itu satu perasaan yang mengalahkan kadar ketampanan dan kecantikan seseorang.
.
.
Banyak hal yang Attar sukai dari Liv:
¯ Matanya yang berkilat ekspresif ketika menceritakan kesehariannya di T-ShineLine
¯ Kalimat-kalimat sarkasmenya ketika mengomentari tokoh novel yang sedang ditulis oleh Attar
¯ Kepolosan Liv
.
.
Satu yang akhirnya tanpa sadar Attar rasakan, Attar punya satu dorongan dari dalam dirinya untuk selalu menyentuh Liv. Mungkin bagi beberapa orang itu terlihat aneh. Tapi bagi Attar, mengacak rambut gadis itu, menggenggam tangannya, melarikan ujung telunjuk di lipatan keningnya, menghangatkan tangannya yang kedinginan, merengkuhnya, mendatangkan kenyaman tersendiri. Attar tidak sadar bahwa semua itu membuatnya lupa perihal siapa dia.
.
.
Attar Ledwin, yang terkadang begitu egois dan membuat Liv bingung dengan sikapnya.
.
.
Semuanya tak berjalan lancar. Hubungan keduanya bukan seperti jalan bebasa hambatan yang penuh tipu muslihat. Bebas hambatan tetapi akan ada waktu dimana macet mengular panjang.
.
.
Satu pesan Bapak untuk Attar.
.
.
“Jangan terus berlari, Attar. Laki-laki dewasa akan menyelesaikan masalahnya, bukannya menyendiri dan bersikap seolah nggak bersalah. Meminta maaf buka suatu yang rendah. Terlebih jika kamu memang bersalah. Jangan terus mendengarkan egomu.”
.
.
“Yes, I think so. But you need to know, he didn’t love me anymore. He just thought he loves me. Kamu mungkin pernah dengar ini : ‘Cinta dan logika nggak selalu berada di garis yang sama.’ Jadi, nggak, Mbak nggak akan menyalahkan karena kamu jatuh hati sama dia.” – Mbak Moza
.
Best Mistake ditulis dengan sudut pandang orang pertama. Diceritakan melalui sudut pandang Attar dan Liv secara bergantian. Sehingga emosi dan sikap keduanya mudah untuk dipahami. Pemikiran-pemikiran mereka pun lebih mengalir karena kita seolah-olah diajak untuk merunut apa yang terjadi.
.
.
Attar dan Liv memberi satu contoh nyata. Bahwa kenyamanan karena terbiasa bersama bisa menimbulkan perasaan yang tidak menentu.
.
.
Dan bahayanya, aku tahu gimana rasa nyaman itu menyerang bertubi-tubi. Ketika harus dihadapkan pada kenyataan yang sebenarnya, itu menyakitkan T_T T_T.
.
.
Sama seperti Liv, ia memiliki rasa yang terlampau jauh terhadap Attar. Tetapi Liv, dengan sudut pandangnya sendiri, ia tahu bahwa Attar masih mencintai Moza melalui sorot mata yang dipancarkan laki-laki itu.
.
Kenyataan itu memberi Liv satu perasaan sesak yang menyebalkan.

Kamis, 09 November 2017

Review Novel Rainbow After The Rain : Love in Moscow - Angelique Puspadewi


Rainbow After The Rain: Love In Moscow
by
Angelique Puspadewi
.
.
.

Rainbow After The Rain : Love in Moscow bercerita tentang Arabel yang merupakan keluarga korban terorisme yang mendendam. Ia dendam dengan kejadian Paddy's. Ia tak percaya lagi dengan kekuatan doa dan keyakinannya akan Tuhan.
.
.
Arabel hidup selama 12 tahun setelah kejadian Paddy's dengan hati kosong. Ia tak tersentuh atau bergetar hatinya ketika melihat Mom beribadah.
.
.
Tetapi, kedatangan sepupu kesayangannya, Reno dan sang istri, Sarah serta sahabat keduanya, Dimitri. Membuka satu persatu kekeliruan yang membelenggu Arabel selama ini. Bahwa sesungguhnya menjauh dari Tuhan adalah satu dari sekian banyak kerugian.
.
.
Melalui lantunan ayat suci yang dilafalkan Dimitri ketika menjadi imam shalat. Arabel tergugu. Hatinya bergetar tak percaya. Bahwa ternyata setelah sekian lama Arabel akhirnya kembali mencoba untuk dekat dengan-Nya.
.
.
 Lewat Dimitri dan Sarah, Arabel diingatkan bahwa Tuhan akan selalu dekat dengan umatnya apabila kita juga mendekatinya.
.
.
Novel ini berhasil bikin mewek disepanjang membacanya :')
.
.
.
.
Satu kalimat Dimitri yg bikin meleleh.
.
.
 "Aku hanya ingin para perempuan tahu, bahwa yang terpenting bukan menautkan nama mereka di gembok itu. Yang terpenting menautkan cincin ke jari perempuan itu dengan sebuah janji suci di hadapan Allah"
.
.
"Benar bahwa masa lalu menentukan masa depan, tetapi salah jika untuk membawa keburukan masa depan. Sebagai manusia yang diberi kecerdasan emosional, harus dapat menerima masa lalu dan berdamai dengannya. Jangan menjadikan masa lalu sebagai musuh atau pembiaran, itu akan merusak kecerdasan emosional. Seseorang yang berada dalam posisi ini adalah orang yang merugi."
.
.
.

Review Novel The Perfect Charm - Dy Lunaly


Judul : The Perfect Charm
Penulis: Dy Lunaly
Editor : Sevy Kusdianita
Penerbit : Histeria
Tahun terbit : 2017
Halaman : 436
.
.
.
The Perfect Charm
sebuah novel dy lunaly
.
.
" Untukmu,
yang terus berusaha menyempurnakan diri yang terus berusaha melengkapi walau sendiri."
.
.
The Perfect Charm adalah novel kedelapan dari Dy Lunaly yang menceritakan tentang kisah Dhe, seorang desainer perhiasan.

Adhela Dyahayu Prameswari, adalah seorang wanita berusia 25, muda, cantik sukses dan mandiri. Banyak orang yang mengenalnya mengatakan  bahwa Tuhan sedang santai dan senang ketika menciptakannya.

Dhe memiliki mata bula dengan jarak yang tepat, bola mata berwarna hijau gelap yang sekilas terlihat seperti hitam, gidung mancung dan tulang pipi tinggi menyempurnakan wajahnya yang dibingkai dengan rambut hitam pekat yang sedikit ikal.

Dhe punya kenangan buruk sendiri di setiap tanggal ulang tahunnya. Itulah hari yang sebisa mungkin Dhe hindari. Tapi, memiliki seorang kakak yang segala keinginannya harus terpenuhi, membuat Dhe tak bisa menghindar.

Termasuk di ulang tahunnya yang ke 25.
.
.
Pagi itu, Alena, kakak perempuannya menelpon dan menanyakan kesediaan Dhe untuk pulang ke Bandung. Menghadiri pesta ulang tahunnya yang sudah disiapkan oleh Mama dan Alena. Dhe yang ingin menghabiskan hari itu hanya diseputaran Hong Kong akhirnya menyerah dan rela pulang ke Bandung.

Selain tak ingin mengecewakan Mama untuk yang kesekian kalinya, Dhe juga rindu dengan Papa. Seseorang yang paling disayanginya selain, Ahsan, si sepupu kesayangan yang playboy dan punya banyak "monyet"
.
.
Sama seperti ulang tahun sebelum-sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan memuakkan dari serbuan para tante kembali menghadang Dhe. Untungnya Dhe mendapatkan telpon masuk dari seseorang, yang kemudian hari menjadi klien penting yang memberikan Dhe suatu pengalaman baru.
.
.
Telpon dari Julia itu membuat Dhe mengenal Satria. Julia menghubungi Dhe untuk membantunya mendesain perhiasan pernikahannya. Julia datang bersama Satria. Seorang lelaki yang fokus pada kameranya ketika Dhe dan Julia asyik berdiskusi. Tanpa sadar, Dhe terpaku memperhatikan Satria.
.
.
Awal pertemuan itu akhirnya berlanjut. Satria ternyata menjadi salah satu fotografer yang berhak memotret koleksi perhiasaan Dhe di salah satu majalah yang sudah mewawancarinya.
.
Bertemu dengan Satria membuat Dhe merasakan sesuatu yang selama ini dipendamnya. Satria kembali menghadirkan perasaan mendamba yang membuat Dhe takut. Takut akan sesuatu yang tidak pasti. Sesuatu yang selalu dihindari oleh Dhe. 
.
.
Ahsan, sepupu yang selalu ada disetiap Dhe membutuhkannya mencium sesuatu yang tidak beres terhadap sepupu kesayangannya itu.
Petuahnya pun akhirnya meluncur :

"Terkadang cinta memang buta, Dhe. Bahkan nggak punya logika. Tapi kita, manusia, diberkahi Tuhan mata dan pikiran. Sekalipun cinta itu buta dan nggak logis, kita punya mata untuk membuatnya jadi nggak buta dan, kita punya pikiran untuk memberikannya logika." - pg 117

.
.
Membaca The Perfect Charm itu seperti bercermin. Ketakutan-ketakutan Dhe itu sama seperti ketakutan-ketakutan yang aku alami saat ini .-.
.
.
Satu dari sekian banyak kalimat Ahsan yang membuat Dhe terdiam.
.
"Dhe, lo tahu apa yang paling mengerikan yang mungkin terjadi dalam hidup kita?"
.
"Tahu kalau kita nggak bisa balik untuk ngedapatin kebahagian yang seharusnya bisa kita miliki."
.
"Lo selalu bilang kalau lo nggak sempurna. Tapi Dhe, sejak kapan orang harus sempurna untuk boleh bahagia?"
.
.
Membaca The Perfect Charm ini, walau di awal terasa lambat, tetapi akhirnya selalu bikin penasaran. Selesai membalik satu halaman, akan penasaran dengan halaman-halaman selanjutnya.
Penasaran dengan rahasia apa yang selama ini disembunyikan Dhe sehingga membuat dia takut untuk memiliki suatu perasaan terhadap lawan jenis. Penasaran dengan apa hal sebenarnya yang terjadi dibalik hubungan Dhe-Alena-Mama.
.
.
Bisa lebih memahami bagaimana pemikiran-pemikiran seorang Dhe. Karena The Perfect Charm ditulis dengan sudut pandang orang pertama.
.
.
Dari banyak hal yang disukai dari novel ini, ada satu hal yang sedikit membuat kurang nyaman saat membacanya. Yaitu jarak spasi antar paragraf yang cukup lebar hehe.
.
.
Tapi tenang, bagi yang suka dengan quote-quote berkalimat cantik yang menohok hati hahaha. Akan ditemukan disetiap fragment. Salah satu favorit quote pilihan ku jatuh pada quote di Fragment 26.
.
.
"I wish I could have five lives. Then I could have been born in five different cities and had five different life stories and fallen in love with the same person for five times."

Rabu, 20 September 2017

Review Storm Cloud Marriage - Elsa Puspita






Storm Cloud Marriage
Elsa Puspita
Grasindo

Blurb:

Sebelum menikah, Atha tahu Gino mengalami masalah kesuburan. Saat itu Atha tidak keberatan. Dia yakin dengan kecanggihan teknologi di bidang kesehatan, dia dan Gino akan mendapatkan cara agar memiliki anak.
.
.
Namun, memasuki tahun kelima pernikahan, keyakinan Atha mulai goyah. Ditambah dengan kesibukan Gino, membuat kualitas hubungan mereka menurun. Perlahan tapi pasti, hubungan mereka seolah berjarak. Jarak yang bisa semakin membentang luas jika tidak segera diatasi.
.
Ketika belum memiliki anak tidak lagi menjadi masalah terbesar, rumah tangga mereka dihadapkan pada badau sebenarnya.
Badau besar yang membuat keduanya memikirkan ulang makna pernikahan. Mengingatkan mereka pada janji suci yang terucap di awal. .
"I choose you to be my partner in life, and I promise to love you unconditionally. Till death do us part."

.
.
.

Day 2

Atha menikmati makan malamnya dalam sunyi. Dia menghela napas. Seandainya mereka punya anak, dia tidak akan merasa kesepian di rumah sebesar milik mereka, meskipun Gino tidak pernah menemaninya makan malam lagi.
.
.
Sedangkan di sisi Gino, ia menyadari waktunya untuk Atha belakangan ini sangat terbatas. Mereka hanya sempat bertukar sapa di pagi hari dan mengobrol sebentar. Memang, keuangan mereka selama tiga tahun terakhir ini meningkat, berkat jabatan Gino dan keuntungan dari bisnis sepatu Atha. Tetapi, kualitas hubungan mereka seakan merosot.
.
.
Kalian tahu? Atha itu CEO dari IXIA'S. Salah satu brand sepatu terkemuka. Yang mulai merajai pangsa pasar Asia, Australia dan Amerika Serikat. Dan IXIA'S menargetkan masuk dalam pangsa pasar Eropa. Terutama London dan Paris
.
.
"Ini hari Kamis lho, A," Atha mengingatkan Gino ketika suaminya itu bersiap pergi.
.
Gino dengan senyum cerah membalas, "Gimana mungkin Aa lupa?"
.

.
Tapi sayangnya Gino membatalkan janji makan siang mereka di Kamis siang itu karena menghadiri meeting mendadak. Atha yang bete mengajak Tika pergi berdua. Sahabatnya itu sudah tahu luar dalam permasalahan rumah tangga Atha.
.
.
"Gue beneran nggak habis pikir deh sama bentuk pernikahan kalian sekarang. Kapan terakhir kalian ngelakuin itu secara spontan? Seabad lalu?"
.
.
"Gue mau punya anak, bukan cuma have sex."

.
.


Day 3

Ternyata Gino lebih dulu sampai di rumah dibanding Atha. Dan jadwal Kamis mereka terlaksana. Walau kemudian mereka kembali cekcok soal anak
.
.
"AA MANDUL." Emosi Gino akhirnya tersulut. "Terserah kata apa yang lebih suka kamu pakai! Itu kenyataannya, Atha. I'm infertile and you know that!"
.
Waaaaah Gino marah besar karena Atha kembali mengungkit soal anak. Bukan salah Atha sebenarnya, rencana second honeymoon mereka terancam batal karena meeting Gino yang tidak bisa digeser.
.
.
"Aa nggak mandul! Kita cuma susah punya anak! Bukan mandul! Bukan infertil!" Atha menjerit.
.
Jeritan histeris Atha itu membuat Gino sadar kalau dia susah melewati batas yang mereka buat.
.
.
Tetapi kali ini Gino lelah, sebelum ini ia selalu mematuhi untuk tidak menggunakan istilah mandul atau infertil terhadap dirinya. Gino benar-benar putus asa dengan sikap Atha. Gino sangat mencintai Atha. Ia juga ingin Atha segera menyadari situasi mereka.
.
.
"Listen. What if I really can't give you a child? Will you leave me?"
.
.
"Are you still falling for me?"
.
.
Atha bungkam. Dia tak menjawab. Dan Gino merasa sebagian hatinya hancur saat itu.
.
.
"I love you, Tha." Ucapnya, pelan. "Unconditionally," sambungnya. "Maaf kalau Aa nggak cukup buat kamu."

.
.


Day 4
.
.
Atha dan Gino berhasil mencapai kesepakatan untuk second honeymoon. Walau harus pergi ke Jogja terlebih dahulu agar Gino tetap bisa menjalankan jadwal meetingnya.
.
.
Malam terakhir di Jogja, Gino mengamati wajah pulas istrinya, bergumam pelan seraya mengusap pipi Atha. "Kalau kamu sampai pergi, Aa bukan cuma nggak sempurna, tapi juga jauh dari utuh. Aa butuh kamu, Tha."
.
.
Setelah itu Atha dan Gino menjalani second honeymoon mereka di Bali. Sambil mengingat-ngingat kenangan diawal perkenalan mereka.
.
.
"Samkiss," Gino berkata dengan nada serius dibuat-buat. "Kita baru kenal tiga bulan, habis itu pacaran empat bulan, kamu udah mau diajak jalan berdua sampai nginep. Nggak sampai setahun dari awal kenal, kita udah jadi suami istri. Kalau bukan jatuh cinta habis-habisan, Aa nggak tahu namanya apa."
.
.
Gino kegeeran tingkat tinggi ya untung Atha memang jatuh cinta habis-habisan waktu itu sama Gino. Tentu saja sampai sekarang Atha selalu mencintai Gino.
.
.
Pulang dari second honeymoon, dan berusaha kembali memiliki anak, Gino menawarkan Atha untuk melakukan IVF lagi, untuk yang ketiga kalinya, setelah yg kedua kalinya gagal.
.
.
Mereka pergi ke Singapura untuk menjalani itu. Lagi, malam sebelum menjalankan serangkaian tes untuk IVF, Gino menggumam, entah mengigau, entah tidak. Namun, cukup ampuh membuat Atha tercenung.
.
.
"Please, don't leave me,Samkiss"
.
.




Day 5
.
.
Setelah second honeymoon di Bali dan menjalani serangkaian tes IVF di Singapura. Atha dan Gino kembali ke rutinitas harian mereka.
.
Sekretaris lama Gino sudah masuk masa pensiun. Dan ada sekretaris baru. Dan konflik utama pun dimulai.
.
Gino selingkuh!!! Itu menurut Atha. Tapi apa kalian percaya kalau Gino selingkuh? Percaya? Gino yang mencintai Atha seluas samudra itu tidak mungkin selingkuh. Tapi, Atha tidak percaya. Lonjakan emosinya luar biasa dahsyat. Setelah menuduh dan tidak mau mendengar penjelasan Gino. Atha pergi. Tidak pulang ke rumah dalam semalam. Dan kejadian itu pun terjadi.
.
Hayoooooo penasaran kan apa yang dilakukan Atha?
.
Ini sesuatu hal yang menggunjang kehidupan rumah tangga Atha dan Gino. Kelangsungan keutuhan rumah tangga mereka akan selamat dari pengakuan jujur Atha.
.
Tapi, apa Atha berani berkata jujur?
.
.
Atha bohong apa? Aa Gino kesayangan ku dibohongin. Duh
.
Padahal Atha pernah berkata seperti ini ke Tika : "Pernikahan emang nggak  selamanya indah. Bohong aja yang bilang nikah itu berarti udah happily ever after. Tapi, tiap kali ada di situasi buruk ngebayangin gue nggak harus ngelewatinya sendirian, ada Aa yang bakal selalu nyediain bahunya buat gue, itu bikin keadaan seburuk apa pun jadi nggak terlalu buruk. Bagian terbaiknya, saat lo lagi senang, ada yang selalu bisa lo ajak berbagi kesenangan itu. Kayak yang kita tahu, senang sendirian itu lebih menyedihkan daripada sendirian pas lagi sedih"
.
Penasaran kan akhirnya bagaimana? Teman-teman harus beli, baca, menghayati ceritanya. Good luck untuk berburu Aa Gino.
.
Terima kasih Kak @tourianpeekybook sudah ajak #obrolinbuku
#StormCloudMarriage bareng. Akhirnya aku jadi rajin review
.
.
#BookPhotography #BookAddict #Bookstagram #bookworm #PeeKyBookTourian #GengsPeeky #ObrolinBuku #Grasindo #FiksiGrasindo #ElsaPuspita #StormCloudMarriag


Rabu, 19 Juli 2017

Pluviobook' photo galery






jadi, tahun 2017 ini memulai untuk mencoba mereview buku. Yah walau tidak sehebat teman-teman bookstagram yang lain. Tapi tidaknya sudah mencoba untuk menjadi bookstagram ala-ala ehehhee.

yang mau kepo foto dan reviewnya, silakan kepoin instagramnya saja di @pluviobook_














Jadi, di atas itu beberapa buku yang dijadiin foto model pemotretan untuk review buku di instagram hahaha.


cheers,
Suci.
19 Juli 2017. 11.00 WITA

Senin, 10 Juli 2017

Happy 23rd Suc!

Happy birthday Suc!
Happy 23rd.
Akhirnya ya, masuk umur 23 juga. Semakin mendekati seperempat abad :’)
Tua ahahahaha.
Tahun ini nggak ada yang special, sabtu 8 Juli kemarin hanya dihabiskan dengan leyeh-leyeh di rumah, tidur siang dengan suhu yang panas banget. Samarinda panas banget Sabtu siang itu. Banjir keringat haha.
.
.
Kado? Beli kado sendiri untuk diri sendiri ahahha. Akhirnya bertambah juga koleksi novel-novel Kak Indah Hanaco. Jadi total di rumah ada 21 buku. Wow. Banyak banget. Dikumpulin hanya dalam waktu beberapa bulan saja kkkk.
.
.
Lalu 2 buku metropop, 1 buku young adult dan 1 buku terjemahan (berharap bisa dibaca habis karena blurb-nya bikin penasaran) hasil berburu di bazaar Gramedia. Untung aja ada bazaar, kalau nggak, mana bisa beli 4 novel itu. Mahal banget harga normalnya hahaha.
.
.
Jadi, apa yang sudah dilalui di umur 22 kemarin? Mari diurutkan satu persatu.
  • Nggak antar jemput anak sekolah lagi. Tapi diganti dengan ngajar privat matematika dan fisika untuk persiapan UN anak SMP. Seminggu 2 kali. Tetap ngajar privat dengan jadwal full seminggu sampai akhir maret 
  • Gabung dengan grup Novel Addict di line yang diawal gabung selalu penuh dengan chat. Nggak ada berhentinya. Dari pagi sampai ketemu pagi lagi ahahaha. Lewat tengah malam, pembahasan malah semakin deras. Entah apa saja yang dibahas. Lalu ada pembagian shift segala ahahha. Tapi akhir-akhir ini lagi sepi chat entah kenapa.
  • Kerja secara professional. Diulangi ya. KERJA SECARA PROFESSIONAL! Ahahahahha. Akhirnya ipk 3,84 itu berguna bagi diri sendiri dan keluarga ahahhaa. Siapa yang nggak senang akhirnya bisa kerja di perusahaan besar, setelah satu setengah tahun hanya menjadi freelance? Doa di postingan ultah 22 tahun lalu akhirnya terwujud juga ;”). Kalau jodoh dan rejeki memang tidak akan kemana. Jadi, Hari Selasa, 21 Maret jam 13.02 (aku masih ada WA-nya ahaha) Nita tiba-tiba WA nawarin kerja kontrak 3 bulan gantiin orang cuti melahirkan di PT. Altrak 1978. Awalnya ragu karena masih nyaman ngajar privat anak-anak kan. Lalu tanya sama ibu, entah memang sudah rejekinya atau gimana, diijinin aja. Selama ini kalau kirim lamaran ke beberapa tempat gitu suka nggak diheranin ahahah. Jadi tanggal 21 nawarin kerjaan, aku bilang pikir-pikir dulu, lalu dia nelpon kan, sorean aku WA dia lagi dan bilang bersedia. Mencoba peruntungan ahahha. Eh tanggal 23 disuruh dating ke kantor untuk bawa segala macam yang dibutuhkan itu kan. Lalu langsung di wawancara. Oh my god. Ini tampangnya aja galak dan judes kalau sama teman-teman, tapi nyatanya ciut juga pas di wawancara-i. entah kenapa, setiap natap mata orang baru, pasti langsung tercekat aja itu suara di ujung tenggorokan, dan mata langsung cepat-cepat memproduksi air mata. Ku tak sanggup kalau kayak gitu terus aaaaaaaaaaaaaaaa. Hahahahahha :’) jadi ada aja drama pas wawancara itu. Ku malu ahahha. Lalu, setelah di wawancara, tanggal 29 ditelpon Nita, tanggal 3 di suruh masuk kerja. Pas ditelpon pas lagi les kan, lalu otak lagi leletnya kebangetan. “Jadi, ini aku nih yang diterima nih?”. Si Nita jawab, “ya iyalah. Orang kamu yang ditelpon” Ahahahaha ._.’ Jadinya, mulai tanggal 3 April, resmilah kerja kontrak di PT. Altrak 1978 selama 3 bulan kedepan di bagian Admin Purchasing gantiin Mba Siti. Oh my, mana ada pandangan sama sekali tentang dunia purchasing ._. Syukurnya, Mba Sitinya baik banget dan sabar buat ngajarinnya. Jadi seminggu pertama itu rasanya capek banget pulang pergi rumah-kantor kan. Soalnya jarak tempuhnya 20km coy. Jauuuuuuuuuuuuuuh. Lelah saya ahaha. Mana dari wisuda itu sudah jarang main-main ke daerah Samarinda Seberang lagi kan. Jadi rasa capeknya itu berasa banget. Dan bukan itu aja, malamnya harus tetap ngajar privat. Anak-anaknya nggak mau pindah jadwal ke Sabtu-Minggu. Pindah jam malam aja. Jadi pulang kerja, sampai rumah jam 6, kadang lewat dari itu. Jam 7 sudah ada yang les. Jam 8 les privat keluar. Setengah 9 mata sudah mau nutup aja sangkingnya ngantuk dan capek karena belum terbiasa lagi jalan jauh pulang pergi gitu. Tapi dua minggu kemudian sudah biasa lagi. Namanya juga Suci strong kan ahahhahha. Awal Januari nargetkan bakal punya 23 buku aja selama 2017. Eh sekalinya baru datang bulan Juli, sudah beli 36 buku ahahahha. Aku senang. Hati gembira karena asupan penghilang stressnya banyak ahahahahhahahahahahhahahahahha. Tapi kecepatan membacanya menurun ehehe. Beberapa faktornya itu capek dan kekurangan waktu baca.
    Dari yang 3 bulan itu kan kontrak kerjanya, ditambah satu bulan lagi di bagian Purchasing. Jadi totalnya 4 bulan kkkk.
    Ternyata rasanya dapat gaji dengan ketentuan umk dan uang makan itu seperti ini. Walau selama ini setelah wisuda perbulannya dapat pemasukan di atas itu juga. Tapi rasanya beda aja ahahhaha.
    Kalau ditanya orang jadi punya jawaban hebat. Iya hebat ahahahha.
    Sekarang sudah nggak minder lagi ahahhaa. Jadi sudah nggak dipandang sebelah mata lagi soal pekerjaan.
    Jujurlah, ketika aku jawab kerja-nya freelance ngajar privat anak SD dan SMP pasti ada satu hal remeh yang kalian keluarin tanpa sadarkan? Di mulut bilang “nggak apa-apa Suc, Ci. Yang penting perbulan dapat pemasukan” tapi nyatanya mata kalian nggak bisa bohong ahahahhaha. Hati-hati ya. Aku ini bisa baca raut wajah orang. Jadi aku tahu kapan kalian memandang seseorang dengan tulus atau meremehkan ahahhahahahahha.
    Bahaya tauk hadapi orang tipe pengamat dan pendengar seperti aku ini :p

  • Jadi bookstagram ala ala. Yup. Akhirnya buka satu id instagram juga khusus ulas tentang buku-buku kesayangan ku itu ahahahha. Dan berusaha tiap bulan bakal adain giveaway. Semoga rejekinya lancer jaya ya. Jadi tetap bisa bagi-bagi rejeki buku. Amin. Jangan lupa follow ig-nya di @pluviobook_ :D
  • Jatuh lagi dari motor. Iya. Selalu. Mana pernah dalam sehari si Suci itu nggak kepleset atau jatuh. Udah kayak nggak sreg aja hari-harinya tanpa jatuh atau kepleset. Atau jatuhin sesuatu yang lagi dipegang. Balik ke cerita jatuh. Jadinya kan itu mobil berhenti mendadak. Lalu di depan ku ada motor. Cewek cowok goncengan. Si ceweknya nggak pakai helm lagi. Mereka rem mendadak. Nubruk si mobil. Lah namanya juga lagi nggak fokus, hujan deras. Ikut lah nubruk itu motor. Untungnya nih, masih aja untung hahaha. Hujan deras kan. Jadi nggak ada lecet-lecet sama sekali. Cuma lebam aja karena kepentok motor. Tapi si motor itu kayaknya stangnya jadi agak ke kanan sedikit .-.Nah belum habis nih. Beberapa hari kemudian. Masuk got sebesar motor Vario Techno 125cc itu. Gara-gara banjir besar dan belum pernah ngelawatin jalannya. Air semua itu isi motor. Kaca lampunya pecah. Duit lagi T-T. akibat nggak dengarin ibu ini. Sudah diperingatin nggak usah keluar. Malah tetap aja keluar. Ya sudah, terima aja akibatnya, suc!
  • Patah hati.Ah ternyata doa di umur 22 untuk dapat jodoh belum kesampaian juga ahhahaha.Entah kenapa yak. Ugh. 
    Sebel wkwk.Nggak deng. Biasa aja. Rasanya kalau niatku punya jodoh belum benar-benar ‘Benar’ nggak akan datang deh ahahha. Iya, niatnya untuk punya jodoh lain niat yang ‘benar’ ehehe.Sudah, tak mau cerita, yang ada ntar malah buka rahasia wkwk. Malas ah. Sudah bosan, dan merasa masa bodoh saja.
    Kalau jodoh dan rejeki nggak akan kemana. Cuma ya, kalau ternyata si doi kemakan omongannya sendiri. Aku Cuma bakal ketawain aja sampai puas ahahhahahahhahahahhahahha
    Punya teman-teman curhat baru ahahahhahah. Si angg. Teman curhat buat cerita dan maki-maki si doi yang nun jauh di sana wkwk.
.
.
.
Rasanya di umur 22 kemarin, hal-hal itu yang dialami ahahhaha.
.
.
Harapan untuk umur 23 ini.
1.    Semoga rejeki dan jodoh dengan pekerjaan ini lancar jaya. Karena kalau sesuai rencana. Agustus pindah ke admin service non mining ehehehehehhehehehe. Tabunganku akan aman sampai November nanti ehehehhehe.
2.    Semoga rejekinya lancar seperti air mengalir. Jadi tetap bisa beli buku dan adain giveaway di @pluviobook_
3.    Masalah jodohnya, serahkan pada yang Kuasa saja. Kalau memang belum. Artinya aku masih bebas untuk menyenangkan diri sendiri dan orang rumah hohoho
4.    Sehat. Jangan suka jatuh jatuh terus. Kasian si motor ahahha

.
.
.

cheers ^^


Suci

Membingungkan

Kacau. Membingungkan. Semuanya membingungkan. Iya. Aku menghadapinya jadi bingung sendiri. Nggak serta merta merasa senang diber...