Rabu, 18 April 2018

Review Sepertiga Malam di Manhattan - Arumi E




Sepertiga Malam di Manhattan
Arumi E
Gramedia Pustaka Utama
2018
Seri Around The World With Love
.
.
-Blurb-
.
.
Empat tahun sudah Brad Smith dan Dara Paramitha berumah tangga. Walau buah hati belum hadir dan Brad sering bertugas jauh selama berhari-hari, keharmonisan rumah tangga mereka tetap terjaga. Namun pada suatu hari, perkenalan Brad yang berprofesi sebagai pianis musik klasik dengan seorang gadis pemain harpa asal Belanda keturunan Jawa, mengubah segalanya.
.
.
Bagi Brad, konser di Wina - Austria itu tidak beda dengan konser musik klasik lain. Tak demikian bagi Vienna van Arkel. Pertemuan dengan Brad membuatnya terpikat. Gadis itu nekat menyusul Brad ke New York agar dapat bergabung dalam orkestra yang sama.
.
Pada suatu kesempatan, Dara memergoku Brad duduk berdua Vienna. Seberapa keras Brad menyakinkan bahwa Vienna hanya rekan bermusiknya, Dara tak bisa langsung percaya. Apalagi Vienna secara terang-terangan mengaku jatuh cinta pada suami Dara itu.
.
Tak dinyana, cobaan lain hadir. Kegelisahan Dara karena blm juga hamil membawanya pada satu kenyataan pahit yg bisa memengaruhi masa depannya bersama Brad. Keraguan pun melanda: sanggupkah Brad tetap setia & tdk tergoda tawaran Vienna?
.
Di sepertiga malam, doa-doa panjang Dara lantunkan; akankah Dia berkenan mengabulkan?
.
.


Jadi, cerita ini dimulai dengan pesona seorang Bradley Aaron Smith yang membuat mata seseorang pemain harpa asal Belanda menatapnya kagum.
.
Ternyata, bukan hanya permainan piano Brad saja yang membuat seseorang itu terpesona. Tetapi wajah dan perawakan Brad juga membuat tatapan matanya tak beranjak dari sosok menarik Brad Smith.
.
Dan kenyataan bahwa Brad adalah seorang muslim yang taat. Semakin membuat pemain harpa itu penasaran.
.
Tetapi, rasa tertariknya sedikit terusik dengan sesuatu yang melingkar di jari manis Brad. .
Menduga-duga apakah Brad sudah menikah atau belum?
.
Di akhir rangkaian konser mereka. Vienna, perempuan pemain harpa asal Belanda itu memberanikan diri meminta nomor telepon Brad. Dan tanpa curiga Brad memberikan nomor ponselnya.
.
.
"Memiliki anak, artinya mendapat tanggung jawab lebih berat. Membesarkan manusia bukan cuma soal memberi makan cukup dan memenuhi kebutuhan raganya. Tapi, juga mengajarkan mereka tentang kehidupan."
.
.
Dara datang seorang diri keperayaan si kembar, anak dari Richard dan Lea. Brad tak dapat menemani seperti biasa karena masih sibuk dengan kegiatan konser.
.
.
Melihat bagaimana si kembar saling berinteraksi memunculkan kembali keinginan Dara untuk memiliki buah hati.
.
Iya. Kehidupan pernikahan Brad dan Dara belum lengkap menurut Dara karena ia belum juga hamil.
.
.
Keinginan itu semakin besar terutama ketika ayah Brad kembali menyinggung persoalan tersebut.
.
Hingga ketika ada murid baru di Sekolah Matahari, Alice Jane Moss yang terlambat dijemput Daddy-nya,  membuat Dara semakin ingin memiliki anak sendiri.
.
Bukan hanya kehadiran Alice yang membuat perasaan Dara seperti roller coaster. Tetapi juga kehadiran Vienna di New York.
.
.


Dara marah dan cemburu karena mendapati Brad berduaan dengan seorang perempuan.
.
.
Brad berada di Washington selama 5 hari. Seharusnya Dara sudah terbiasa ditinggal Brad untuk konser.
Tetapi, tetap saja. Dara merindukan suaminya itu.
.
Dan ternyata. Dara mendapat tugas untuk ke Rumah Indonesia yang ada di Washington. Artinya, ia bisa bertemu Brad dan pulang ke New York bersama.
.
Tapi ternyata, rencana untuk mengejutkan Brad itu menjadi rencana kejutan yang menyakitkan bagi Dara. Dara mendapati Vienna mendekatkan wajahnya ke wajah Brad.
.
Nah, istri mana yang tidak marah kalau ada perempuan yg dekat-dekat suami orang 
.
Dara kecewa dan marah. Bukannya mengejutkan Brad malah Dara yang terkejut 
.
Teruuuus, si Vienna malah menghalangi Brad untuk mengejar Dara yang memilih pergi ke Union Station.
.
Ini ya mba mba satu ini ya 
.
.
Ini tentang cerita rumah tangga milik Brad Smith dan Dara Paramitha.
.
Di usia pernikahan yang keempat tahun. Bukan hanya persoalan momongan saja yang sering menjadi pemacu adu debat keduanya. Tetapi juga kehadiran tiba-tiba seorang pemain harpa asal Belanda.
.
Vienna van Varkel. Gadis Jawa bernama Belanda. Pemain harpa professional. Selain mengagumi permainan piano Brad. Ternyata Vienna juga memiliki suatu rasa terhadap suami Dara itu.
.
Ia nekat pergi ke New York untuk menyusul Brad. Ikut bergabung dengan Manhattan Symphony Orchestra agar selalu dekat dgn Brad.
.
Tapi, di satu sisi, sikap Brad terhadapnya tak sesuai dugaan Vienna.
.
Brad yg mencintai Dara sepenuh hati akan selalu berada di sisi istrinya itu. Walau konflik dgn ayahnya & sifat cemburu Dara. Brad tetap menyadari bahwa hanya Dara seorang yg memiliki hatinya.
Belum adanya kesempatan memiliki anak tak menjadikan Brad menerima dgn suka hati tawaran yg dilontarkan Vienna.
.
Di sepertiga malam kala itu, Dara terbangun & menyadari dirinya jarang melaksanakan sholat malam. Ia mengadu pada-Nya & bercerita pada Brad tentang kegelisahannya. Berharap semua gelisah yg menggelayuti akan cepat pergi.
.
.
Ah, intinya aku pengen nge-getok Vienna  sukses bikin sebel dari awal baca.
.
Terus ya. Banyak adegan bikin iri ini antara Brad & Dara. Untung mereka sudah halal. Kalau belum. Hmmmm, bisa jadi poin minus ✌
.
Rekomen untuk teman-teman yg suka dengan tema marriage life seperti aku hihi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membingungkan

Kacau. Membingungkan. Semuanya membingungkan. Iya. Aku menghadapinya jadi bingung sendiri. Nggak serta merta merasa senang diber...