Senin, 31 Desember 2012

ALTONA

Tempat lain yang berkesan adalah Altona. Pada 1640-1864, wilayah yang bersisian dengan Sungai Elbe ini justru berada di bawah Monarki Denmark. Hingga 1937, Altona bahkan berstatus sebagai kota independen.
Dahulu, Altona merupakan kota pelabuhan paling penting bagi Monarki Denmark. Kehidupan komunitas Yahudi berkembang di wilayah ini. Namun, hal itu berakhir pada saat Perang Dunia II ketika Nazi memimpin di Jerman. Saat ini, Altona berkembang menjadi salah satu pusat hiburan, restoran, dan pusat perbelanjaan. Tak hanya nilai historisnya. Bisa dibilang wilayah ini adalah yang paling homey di seantero Hamburg. Bagaimana tidak, di salah satu toko sepatu di Altona bisa ditemukan flat shoes putih cantik yang bertuliskan made in Indonesia. Wah, produk Indonesia ternyata tak kalah berkualitas dan bisa go global.
Yang tak kalah menarik adalah Reeperbahn, nama jalan yang berada di Distrik St. Pauli. Bagi Anda penggemar The Beatles, sangat layak untuk berkunjung ke sini. Sebelum terkenal, grup band asal Inggris itu sering ngamen di beberapa klub yang ada di Reeperbahn.
Seperti kata John Lennon: “I might have been born in Liverpool, but I grew up in Hamburg.” (Saya mungkin lahir di Liverpool, tapi saya dibesarkan di Hamburg). Guna mengingat memori puluhan tahun silam, Beatles-Platz dibangun di persimpangan Reeperbahn dan Grosse Freiheit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membingungkan

Kacau. Membingungkan. Semuanya membingungkan. Iya. Aku menghadapinya jadi bingung sendiri. Nggak serta merta merasa senang diber...