Sabtu, 22 Desember 2012

Hamburg, Kota Modern Kaya Tradisi

-->
Setelah Berlin, Hamburg merupakan kota terbesar kedua di Jerman. Serta merupakan salah satu dari empat negara bagian terkecil negeri ini. Penunjang utama ekonomi Hmaburg adalah sektor pelabuhan serta perdagangan internasional. Didirikan sekitar tahun 811 oleh rezim Charlemagne, Hamburg dalah salah satu kota hansa hebat dan menjadi selebriti berabad lamanya hingga kini. Kota di tepi Sungai Elba ini  punya sisi elegan, dengan pusat-pusat perbelanjaan eksklusif sepanjang bulevar, pusat-pusat kesenian, tempat pertunjukan musik kelas dunia, serta distrik hiburan St. Pauli.
Selain itu, Hamburg mempunyai luas wilayah 755 kilometer persegi. Ini salah satu kota terpenting bagi Jerman, karena adanya Pelabuhan Hamburg yang menduduki posisi ketiga terbesar di Eropa, setelah Rotterdam di Belanda dan Antwerp di Belgia.
Kota ini merupakan salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi di Benua Biru tersebut. Hamburg yang terletak di bagian utara Jerman juga dapat dikatakan sebagai gerbang antara negara-negara Skandinavia seperti Denmark dan Norwegia untuk bisa sampai ke negara-negara di Eropa Barat.
Waktu terbaik  untuk mengunjungi Hamburg adalah ketika summer atau musim panas. Apalagi bagi yang biasa di daerah tropis, suhu udara pada musim inilah yang dirasa paling nyaman.  Bayangkan saja, ketika musim panas sekalipun, suhu udara di Hamburg hanya berkisar antara 10,5-22,2 derajat Celcius. Belum lagi ditambah angin dingin dan hujan yang sering turun pada tengah hari.
Beberapa lokasi yang bisa menjadi alternatif antara lain Pelabuhan Hamburg, Pasar Ikan Hamburg, Museum Emigrasi Ballinstadt, Distrik Gudang Bersejarah, Gereja St. Michaelis, Hafencity, dan Planten un Blomen.
Namun, di antara begitu banyak lokasi, ada beberapa tempat yang meninggalkan kesan mendalam. Tempat itu adalah Kamp konsentrasi Neuengamme Concentration Camp Memorial. Ya, Neuengamme merupakan Nazi Concentration Camp yang dibangun oleh SS, tentara Nazi, pada 1938. Kamp ini beroperasi pada 1938-1945. Pada pengujung Perang Dunia II, lebih dari setengah tahanannya yang diperkirakan mencapai 106.000 orang, meninggal dunia. Pada 1948-2004, pemerintah Hamburg menggunakan kamp ini sebagai penjara.
Namun, sejak 2005 kamp tersebut beralih fungsi menjadi tempat eksibisi, museum, maupun pusat informasi terkait dengan Nazi dan para tahanan. Neuengamme merupakan subcamp dari Sachsenhausen. Berbeda halnya dengan concentration camp Auschwitz yang dibangun untuk pemusnahan orang-orang Yahudi, kebanyakan tahanan di kamp ini adalah tahanan politik yang berasal dari negara-negara yang diduduki Jerman ketika itu.
Sebagai tujuan wisata, kota sekaligus negara bagian Hamburg menawarkan banyak pilihan bagi para wisatawan, dengan atraksi mulai dari 50 museum serta ajang konser, opera, miniatur kereta api. Gedung-gedung megahnya adalah testimoni sejarah panjang dan menakjubkan milik Hamburg. Sebuah tur boat adalah sebuah keharusan di Hamburg.
Balai kota mendominasi arsitektur menarik gedung-gedung Hamburg. Dibangun dari batu dengan gaya neo-renaissance antara 1886 - 1887, gedung pemerintahan Hamburg ini punya lebih dari 647 ruangan di dalamnya. Kontras dengan gaya kota hansa, fasade balai kota berhiaskan 20 patung mantan raja-raja Jerman. Ada tur di dalam gedung balai kota jika berminat
Landungsbruecke adalah tempat keluar masuk utama perairan pelabuhan Hamburg. Dari sini ada tur pelabuhan dengan kapal-kapal motor menuju banyak tempat seperti Finkenwerder, Övelgönne dan Blankensee. Juga kapal-kapal pesiar mewah raksasa. Toko-toko souvenir menjadi tempat wisatawan berburu cinderamata. Restauran-restauran masakan laut mengundang selera. Kapal bernama Rickmer Rickmers dan Cap San Diego menjadi pajangan besar. Setiap tahun ada perayaan ulang tahun pelabuhan Hamburg. Dirayakan secara besar-besaran. Selain panitia menyelenggarakan pasar malam, juga banyak atraksi kapal maupun pesawat terbang di Landungsbrucke. Menarik sekali.
Gereja protestan bergaya baroque, St. Michel juga menjadi atraksi utama kota pelabuhan terbesar di Jerman ini. Dibangun sekitar abad 17, bangunan tua ini telah menjadi lambang kebanggaan warga kota yang digunakan untuk kepentingan jemaat maupun konser. Dari menara setinggi 82 meter, pengunjung bisa menyaksikan sebagian pelabuhan dan danau Alster.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Membingungkan

Kacau. Membingungkan. Semuanya membingungkan. Iya. Aku menghadapinya jadi bingung sendiri. Nggak serta merta merasa senang diber...